Rabu, 14 April 2010

Wawasan nusantara

Kata wawasan berasal dari bahasa jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikkan cara pandang atau cara melihat. Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik sehingga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya. Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam menurut Prof.Dr.Wan Usman.
Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga faktor penentu utama yang harus diperhatikan oleh suatu bangsa :
1. Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup
2. Jiwa, tekad dan semangat manusia atau rakyat
3. Lingkungan
Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunanya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional regional maupun global. Wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianut oleh berbagai negara, salah satu paham kekuasaan yang paling terkenal adalah dari Machiavelli pada abad XVII dengan bukunya “The Prince” yang mengatakan bahwa sebuah negara akan bertahan dengan dalil-dalil yang diterapkan diantaranya :
1. Dalam merebut kekuasaan menghalakan segala cara
2. Untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (devide et empera) adalah sah
3. Dalam dunia politik, yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.
Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi . Teori ini banyak dikemukakan oleh para sarjana seperti :
a. Federich Ratzel
b. Rudolf kjellen
c. Karl Haushofer
d. Sir Halford Mackinder
e. Sir Walter Raleigh
f. W.Mitchel
g. Nicholas J Spykman
Paham kekuasaan Indonesia menganut paham tentang perang dan damai berdasarkan, “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan” dengan demikian wawasan nasional Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena hal tersebut mengandung persengketaan dan ekspansionisme.
Geopolitik Indonesia menganut paham negara kepulauan berdasar ARCHIPELAGO CONCEPT yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai Tanah Air dan ini disebut negara kepulauan.
Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia dilatarbelakangi oleh filosofi sebagai dasar pemikiran dan pembinaan nasional Indonesia dari :
a. pertama pemikiran berdasarkan filsafah Pancasila,
b. kedua pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan,
c. ketiga pemikiran berdasarkan aspek sosial budaya
d. keempat pemikiran berdasarkan aspek kesejahteraan
Asas wawasan nusantara terdiri dari :
a. Kepentingan /Tujuan yang sama
b. Keadilan
c. Kejujuran
d. Solidaritas
e. Kerjasama
f. Kesetiaan terhadap kesepakatan
Keberhasilan Implementasi Wawasan nusantara, Diperlukkan warga Negara Indonesia untuk : Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warga negara serta hubungan warga negara dengan negara sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia dan bangsa yang telah menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukkan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang.