Minggu, 29 Mei 2011

Proses komunikasi dalam perusahaan

Terdapat 5 komponen dalam proses komunikasi, yaitu :
1. Ide atau kejadian yang diberitakan
2. Komunikator yang mengadakan kegiatan perumusan berita
3. Pesan yang dirumuskan dan disalurkan
4. Menginterpretasikan pesan
5. Tujuan kegiatan pemberitaan
Karena adanya garis wewenang dalam suatu perusahaan, dengan sendirinya pola komunikasi berimpit dengan pola garis wewenang. Oleh sebab itu komunikasi terbanyak mengalir secara vertikal dari atas ke bawah. Melalui garis komunikasi diberikan segala petunjuk, intruksi dan sebagainya. Arus komunikasi sebaliknya, dari bawah ke atas membawa informasi untuk atasan yang kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Selain itu terdapat pula komunikasi mendatar yang terjadi antar karyawan setingkat. Komunikasi ini pun masih dalam kerangka struktur perusahaan walaupun biasanya tidak ada sangsinya apabila memasalahkan kerjasama dan tukar menukar informasi pekerjaan. Apabila komunikasi mendatar lebih memperoleh arti penting daripada komunikasi vertikal, maka pimpinan perusahaan mendapat saingan, karena informasi akan banyak tidak sampai kepadaya.
Isi komunikasi vertikal dari atas ke bawah biasanya mengadung unsur pengarahan, kritik terhadap pekerjaan yang kurang baik dilaksanakan bawahan, informasi yang penting, yang mendidik, meyakinkan dan diarahkan pada peningkatan partisipasi serta afiliasi atau kohesi karyawan perusahaan. Dlam hubungan ini perlu disebut pentingnya suatu bagan organisasi yang menjelaskan :
1. Garis hierarchie
2. Wewenang
3. Hubungan kerja antar bagian
Dengan demikian pola komunikasi dapat diketahui melalui relevansi jenis dan materi pekerjaan. Hal ini akan menjelaskan sekaligus apabila ada orang –orang dari bagian lain yang kurang ada hubungannya satu dengan yang lain dalam bidang pekerjaan mempunyai hubungan yang erat, bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada kepentingan pekerjaan yang mengikatnya..
Smakin tertutup sifat suatu perusahaan, semakin banyak benalu komunikasi itu. Akibatnya hal-hal yang benar dan tidak benr seringkali tersebar keluar perusahaan. Untuk mengatasi komunikasi desas-desus yang membelit saluran-saluran komunikasi resmi dan mengisap segala informasi, pimpinan perusahaan biasanya mengadakan rapat-rapat bulanan untuk untuk menyiapkan hal-hal yang perlu diketahui staf yang lebih rendah. Akan tetapi biasanya justru informasi tentang hal-hal yang tdak perlu dan kurang relevan dengan pekerjaan karyawan itulah yang dicari dan diisap benau komunikasi, karenannya rapat-rapat bulanan itu dapat mengatasi wabah desas-desus tersebut
Dalam setiap peusahaan, kontrol merupakan unsur utama agar tujuan pokok perusahaan tidak dilalaikan. Bahwa kontrol itu tidak disukai oleh setiap orang adalah merupakan kenyataan. Karena itu dalam komunikasi dari atas ke bawah seyogyanya diusahaakan suatu sistem yang memperlunak situasi kontrol. Misalnya dengan menggunakan kata-kata “tolong” atau “terima kasih” bagaimana sekiranya, sekalipun demikian hrus diingat bahwa dalam suatu lingkungan tradisional setiap kata dari atasasnya selalu dilihat dan dinilai sebagai perintah yang harus dilaksanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar